Kamis, 01 April 2010

Kesedihan Al-Quran

Andai Al-quran bisa bicara, ia akan berkata :
"waktu kau masih anak2, kau bagai teman sejatiku, dgn wudhu kau sentuh aku, dlm keadaan suci kau pegang aku, kau baca dgn lirih dan keras, skrg kau telah dewasa, nampaknya kau sudah tdk berminat lagi padaku, apakah aku bacaan usang? Yg tinggal sejarah? Skrg kau simpan aku dgn rapi, kau biarkan aku sendiri. Aku menjadi kusam dlm lemari. Berlapis debu, dimakan kutu, ku mohon peganglah aku lg, bacalah aku setiap hari, karena aku akan jd penerang dlm KUBURMU,,!!! muslim, jika kamu merasa Islam, ingatkanlah sesama. karena, saling mengingatkan dalam kebenaran dan kebajikan sangatlah berpahala.

===============

MANUSIA yang berhati juga akan sangat sedih jika dicampakkan. Perumpamaan dengan majas personifikasi ini, mengibaratkan Al-quran seolah-olah bisa merasakan sakit hati seperti manusia.


Kita (manusia) tentu sudah tidak asing lagi dengan patah hati. Kita semua pernah merasakannya.

Lalu, bagaimana cara kita menyembuhkan sakit hati yang kita rasakan ?
Tidak tahu dengan kalian, tapi kalau aku : melupakan sakit hati ku itu dan terus melanjutkan hidup. Agak susah memang. Tapi kalau dilakukan terus menerus, akan berhasil.

Lalu, bagaimana menyembuhkan sakit hati Al-Quran ? Lakukan dengan caraku, lupakan sakit hati itu dan lanjutkan hidup. Sebenarnya agak kurang pas, ya. Tapi, intinya gini :
Al-Quran itu kan salah satu kitab suci yang semua isinya merupakan Firman-firman dari ALLAH Subhanahu wata'ala, jadi, tidak perlu dia memikirkan manusia yang mulai melupakannya. Bukan Al-Quran yang membutuhkan manusia, tapi manusia yang membutuhkan Al-Quran.
Karena, Al-Quran mukjizat Nabi Muhammad SholaALLAHu 'alaihi wassalam ini merupakan pandangan hidup yang paling benar.
Sedangkan manusia, merupakan makhluk yang selalu khilaf.

WaALLAHu 'alam bi ash showab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar