: hari ke enam puluh satu
Terlahir dari separuh ketidakyakinan. Dari ketakutan yang belum pernah terasa. Kekhawatiran yang tidak masuk akal. Kecemasan pada akhir, padahal sama sekali belum dimulai.
Kemudian separuh kombinasi sisanya, merupakan energi positif yang hingga kini belum diketahui asal usulnya. Sebuah kekuatan yang agak susah digambarkan.
Bercerita tentang akhir yang akan menyunggingkan senyuman bagi pendengarnya. Sebuah kisah yang akan membuat anak-anak bermimpi indah ketika dibacakan sebelum tidur oleh orangtuanya. Sebuah simfoni yang mengalun indah di telinga, bahkan dipikiran orang-orang yang menikmati alunan merdunya.
Sebuah keyakinan yang pasti, dan hanya bisa diucapkan oleh pemberani yang bisa melihat dengan mata tertutup.
Ketegasannya mampu membuat cair batu es nan keras bernama ketidakyakinan. Hingga luluh perlahan dan berubah menjadi air. Air yang mengalir ini masih terasa dingin dan membekukan siapa saja yang mencoba berenang untuk menyeberanginya, karena ketegasan itu masih diikuti dengan ketidakyakinan yang tersisa satu persen. Padahal perbandinngannya sama saja dengan satu tetes air diantara lautan, tapi ketidakyakinan itu pasti bisa mengalahkan ketegasan.
“Apapun yang terjadi,
kita terus berjalan
hingga sampai di sini.
Salah,
baru sampai di sini.”
Masih dengan ketegasan yang dimiliki tanpa batas, akan terus berusaha mencairkan batu ketidakyakinan itu. Bukan hanya menjadi cair, tetapi juga menjadi air hangat yang bisa membuat siapa saja yang merendamkan dirinya disana menjadi nyaman.
Enam puluh satu putaran matahari terhadap bumi rasanya belum sanggup menghangatkan es cair itu.
Perjuangan baru sampai disini, mari melangkah bersama dalam menghadang rintangan yang menunggu di depan. Bersama menjadi lebih baik.
MAC210
15082011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar